1. Neraca
Perdagangan
Neraca perdangan
adalah suatu daftar yang mencatat besarnya
barang yang diekspor dan yang diimpor dari suatu negara pada waktu tertentu.
a.) Pembayaran Intemasional
Dalam
perdagangan intemasional jika suatu barang ditukar dengan barang lain akan
dapat dibandingkan dengan nilai tukar. Nilai tukar adalah harga. Adapun
kegiatan perdagangan internasioanal menimbulkan hak dan kewajiban yang disebut
pembayaran internasional. Perbandingan nilai mata uang dinamakan
kurs, sehingga ada dua kurs yaitu
kurs jual dan
kurs beli.
Untuk menetapkan empat kurs ada sistem
berikut.
1.) Kurs letap (fixed exchange rate) adalah
penetapan kurs ditentukan oleh pemerintah, di mana kurs yang berlaku sesuai dengan kurs
yang ditetapkannya.
2.) Kurs
mengambang (floating
exchange), adalah kurs dibiarkan fluktuasi bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran.
3.) Kurs stabil
(stabil exchange rafe) adalah kurs yang dibiarkan oleh
pemerintah sedikit menyimpang dari ketentuan yang ada.
4.) Multiple
kurs
adalah kurs yang berlaku di atas atau di bawah kurs yang sudah diletapkan oleh pemerintah. Jika kita menjual valuta
asing, maka kurs yang digunakan
kurs beli, sebaliknya jika
kita membeli yang digunakan kurs jual.
b. Sistem
kurs valuta asing
Sistem kurs valuta asing yang
dipergunakan dalam pembayaran sebagai berikut:
1)
Sistem standar emas atau sistem kurs tetap yang digunakan di Indonesia tahun 1870,
di mana masing-masing uang memiliki kandungan
emas tertentu.
2) Sistem kurs mengambang atau kurs
bebas (floating) yaitu suatu
sistem devisa di mana kurs mata
uang dengan mata uang lain dibiarkan untuk ditentukan secara bebas oleh
kekuatan pasar.
3) Sistem
kurs tambatan (bretton woods system) yaitu sistem yang digunakan di dalam negeri tidak dikaitkan secara langsung dengan
emas. Kurs valas ditetapkan oleh pemerintah, tetapi kuota valas tidak diberlakukan.
c. Cara-cara
pembayaran Internasional
1) Cash (tunai) adalah pembayaran tunai yang dapat
dilakukan dengan menggunakan mata
uang asing yang berlaku secara langsung.
2) Open account (membuka
rekening) adalah cara pembayaran di mana barang dikirim lebih dahulu kepada importir dan pembayaran dilakukan setelah
beberapa waktu setelah barang diterima.
3) Privat competation yaitu penyelesaian utang piutang di antara
penduduk suatu negara dengan negara
lain yang mengadakan hubungan perdagangan.
4) Letter of
credit (L/C)
adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan importir di mana bank menyetujui dan membayar melalui wesel yang
ditarik oleh ekspotir.
5) Commercial bill of exchange (wesel) adalah cara pembayaran yang ditulis
oleh penjual (ekspotir) yang berisi perintah kepada pembeli (importir) untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu.
6) Cable order (transfer telegrefik) adalah
cara pembayaran yang dilakukan oleh bank A kepada bank B yang di luar negeri untuk membayar dana dari
rekening masing-masing L/C.
Berikut
macam-macam L/C:
a) L/C
biasa yaitu importir bisa langsung membayar sesuai dengan harga barang
melalui bank yang ditunjuk.
b) Industrial
L/C yaitu impor barang industri secara cepat dan tidak dipakai untuk
konsumsi.
c) Red clause L/C yaitu L/C kepada eksportir sebelum
menghafalkan barang-parang yang akan dikirim.
d) Merchant
L/C adalah
seorang importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan
sisanya dibayar kemudian.
e) Usance L/C adalah L/C berjangka, apabila salah satu importir atau
eksportir melakukan transaksi perdagangan dengan menggunakan jasa perbankan,
maka dapat dilakukan dengan sistem pembayaran L/C berjangka. Jasa perbankan
tersebut berupa pembukuan L/C oleh bank atas perintah Pihak pembeli.
Cara-cam membuka L/C adaiah sebagai berikut.
A) Perjanjian eksportir/importir tentang
pembayaran L/C.
B) Importir membuka L/C di negerinya.
C) Bank akan menandatangani L/C jika
permohonan disetujui.
D) Barang dikirim oleh eksportir.
E) Pada tanggal jatuh tempo bank membayar
kepada eksportir.
2. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah daflar yang mencatat devisa yang masuk
dengan devisa yang keluar dari suatu negara dalam waktu tertentu atau satu tahun. Tujuan pembuatan neraca adalah
untuk memberi informasi tentang posisi keuangan dalam hubungan ekonomi
internasional. Dalam neraca pembayaran memuat transaksi debit dengan transaksi
kredit. Transaksi debit adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya
kewajiban atau utang bagi suatu negara. Transaksi kredit adalah transaksi yang
mengakibatkan bertambahnya hak bagi suatu negara.
a.
Komponen-komponen neraca perdagangan
1.) Neraca perdagangan, yaitu suatu catatan tentang semua transaksi ekspor
dan impor barang. Transaksi impor menimbulkan transaksi debit, sedangkan transaksi ekspor menimbulkan
transaksi-kredit.
2.) Neraca jasa adalah neraca yang menunjukkan jasa-jasa yang diselenggarakan suatu
negara untuk luar negeri positif, sedangkan yang diterima dari luar negeri
negatif.
Contoh; positif pesawat Garuda yang membawa penumpang asing dari luar
negeri negatif Ani liburan ke luar negeri dengan menumpang pesawat Singapura.
3.) Neraca hasil modal, yaitu suatu neraca yang mencatat semua pembayaran dan penerimaan bunga
dividen, upah tenaga asing, serta hadiah-hadiah dari negara lain. Nomor 1, 2, dan 3 disebut neraca
berjalan (current account).
4.) Neraca lintas modal (capital account) adalah
neraca yang mencakup seluruh lalu lintas pembayaran melalui bank dengan segala
pinjaman yang diterima dari luar negeri, maupun diberikan kepada luar negara
baik dari sektor pemerintah maupun swasta.
Nornor 1, 2, 3, dan
4 disebut neraca keseluruhan (agregatve of
balance).
5.) Neraca
lalu lintas moneter (monetary
accoount) yaitu neraca yang
memperlihatkan perubahan-perubahan cadangan devisa suatu negara. Cadangan itu dapat berupa
emas atau valuta asing.
6.) Penanaman modal langsung yaitu transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan
yang dilakukan oleh penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian maka pos direct investment penjualan maka di pos
kredit.
Funasi neraca pernbayaran yaitu sebagai berikut: •
1) alat untuk menjelaskan pengaruh transaksi luar negeri terhadap
pendapatan nasional,
2) alat untuk menyalurkan keadaan ekonomi suatu negara dalam hubungannya
dengan luar negeri,
3) sebagai
barometer atau petunjuk suatu negara.
Tujuan neraca pembayaran antara lain sebagai berikut:
1) rnernberi keterangan kepada pemerintah mengenai posisi internasional suatu negara
yang bersangkutan;
2) membantu pemerintah dalam mengambil
keputusan di bidang politik, dan perdagangan dalam hubungannya dengan pembayaran;
3) membantu
pemerintah dalam mengambil keputusan di bidang politik moneter.
b.
Kebaikan dan keburukan utang luar negeri
Kebaikan utang luar negeri bagi Indonesia adalah, antara lain sebagai
berikut.
1.) sebagai sumber pembiayaan pembangunan nasional,
2.) sebagai alat stabilitas ekonomi nasional,
3.) sebagai alat memperbaiki neraca pembayaran yang defisit,
4.) sebagai alat pemerataan pendapatan nasional,
5.) sebagai alat untuk meningkatkan aktivrtas ekonomi,
6.) sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional.
Keburukan utang
luar negri bagi indonesia adalah antara lain sebagai berikut:
1.
Adanya ketergantungan terhadap luar negri sehingga
perekonomian nasional sering dikendalikan oleh pihak yang memberi pinjaman
2.
Devaluasi yang dilakukan oleh negara lain akan menurunkan
nilai mata uang rupiah
3.
Harus mengikuti peraturan internasional sekalipun
peraturan merugikan industri dalam negri
4.
Menerima liberalisasi pasar sekalipun Indonesia belum
siap untuk bersaing dengan negara lain
5.
Pinjaman negara Indonesia dalam waktu lama suku bunga
rendah, tetapi sudah mewariskan semangat berutang dan utang kepada anak cucu di
massa yang akan datang.
C. KEBIJAKAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kebijakan
dalam perdagangan intemasional dibuat pemerintah dengan tujuan untuk melindungi
produksi dalam negeri terhadap persaingan barang impor di pasar dalam negeri.
Selain itu ada beberapa tujuan lain ri kebijakan tersebut.
Tujuan tersebut, anlara lain sebagai
berikut:
1. Tujuan
Kebijakan Perdagangan Intrernasional
a. Melindungi Industri atau Sektor-Sektor Lain di
dalam Negeri
Negara-negara
yang tingkat pembangunan ekonominya masih rendah dan masih belum kuat cenderung
menerapkan proteksi terhadap produk-produk serupa dari luar negeri (impor).
Khusus untuk sektor industri, kebijakan ini disebut kebijakan industri anak/muda (Infant Industry), karena tujuannya
adalah untuk melindungi industri-industri di dalam negeri yang baru berdiri
atau sedang tumbuh dari persaingan barang-barang impor.
b.
Mengurangi
Defisit Saldo Neraca Perdagangan
Banyak
NSB (Negara Sedang Berkembang) mengalami defisit di dalam saldo neraca
perdagangan karena sangat tergantung pada impor,
sementara ekspor mereka relatif kecil atau total nilainya terus menurun karena harga dari komoditi-komoditi primer,
khususnya pertanian, yang menjadi ekspor utama mereka di pasar dunia terus merosot.
Untuk mengurangi dafisit tersebut yang berarti mertghindari dari
kelangkaan cadangan devisa (menghemat pemakaian devisa), kebijakan substitusi impor/ proteksi biasanya menjadi pilihan utama.
kelangkaan cadangan devisa (menghemat pemakaian devisa), kebijakan substitusi impor/ proteksi biasanya menjadi pilihan utama.
c. Meningkatkan
Kesempatan Kerja
Strategi
pembangunan ekonomi atau industri
dengan kebijakan substilusi impor juga sering diterapkan di banyak NSB sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan kesempatan kerja di dalam negeri. Negara
yang sektor industrinya belum kuat terancam akan hancur jika impor sepenuhnya dibebaskan, yang
selanjutnya berarti peningkatan jumlah pengangguran, terutama di negara-negara yang sektor padat
karya lainnya seperti pertanian, jasa, dan perdagangan tidak mampu menyerap
pertumbuhan angkatan kerja mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk.
d. Mencegah
Politik Dumping
Suatu
negara dituduh melakukan dumping jika
negara tersebut menjual barang di pasar luar negeri dengan harga lebih rendah,
daripada harga di pasar dalam negerinya. Negara-negara eksportir yang melakukan
praktik dumping bertujuan untuk menembus, memperluas pangsa pasar atau
menguasai pasar di luar negeri. Negara importir yang merasa barang impornya
terlalu murah atau menduga negara penjual di bawah harga normal biasanya
membalas dengan mengenakan atau menaikkan tarif bea meterai terhadap barang
tersebut. Pengenaan bea meterai oleh negara importir sebagai respons terhadap
praktik dumping dari negara
eksportir umum disebut kebijakan anti
dumping.
2.
Macam-Macam Kebijakan Perdagangan Intemasional
Berikut ini beberapa Kebijakan
perdagangan internasional
yang ditetapkan oleh pemerintah.
a. Tarif
Tarif dalah pajak untuk
komoditas impor. Tarif akan diberlakukan bila harga pasar internasional lebih rnahal daripada harga domestik atau
dalam negeri. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk lokal atau dalam
negeri. Hal ini dikarenakan dengan tarif, harga barang impor menjadi mahal.
Tarif merupakan jenis penghambat impor yang paling banyak digunakan, karena
tarif tidak hanya melindungi industri dalam negeri, tapi dapat juga digunakan
untuk menambah pendapatan pemerintah dari perpajakan. Pajak atas barang impor
biasanya tertulis dafam bentuk pernyataan surat keputusan (SK)atau
undang-undang.
Oleh
karena itu, setiap importir dapat mempelajarinya sebelum mengimpor suatu
barang. Umumnya tarif dikenakan secara khusus berdasarkan persentase dari nilai
barang impor. Dalam cara pemungutaan tarif dibedakan
menjadi tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.
1) Tarif
ad valorem, yaitu pajak impor nilainya dinyatakan dalam
persentase atas nilai (harga) barang
yang diimpor. Tarif ad valorem bersifat proporsional, artinya besarnya
tarif berubahubah secara proporsisnal mengikuti perubahan
harga impor. Jadi persentase tarifnya tetap tidak berubah
(terkecuali diubah oleh pemerintah). Misalnya, pajak impor untuk sepatu sebesar 10%. Ini berarti setiap rupiah nilai sepatu yang diimpor
harus membayar pajak impor 10%.
2) Tarif spesifik, yaitu besarnya tarif ditentukan atas
dasar ukuran atau jumlah fisik. Sistem tarif ini bersifat regresif, artinya
makin tinggi harga dari barang impor tersebut tarifnya terasa makin ringan.
b. Kouta
Kouta adalah hambatan kuanitatitf yang_membatasi imPor barang
secara khusus dengan spesifikasi
jumlah unit atau
nilai total tertentu per periode waktu. Tujuan penetapan kuota impor untuk melindungi produk dalam negeri,
terutama usaha yang sedang turnbuh. Selain itu, kuota impor juga
digunakan untuk melengkapi kebijakan pengendalian devisa yang bertujuan untuk
memperbaiki neraca pembayaran. Adapun tujuan diterapkannya kuota ekspor adalah
untuk kepenlingan konsumen dalam negeri, yaitu menjaga ketersediaan stok.
Berikut ini jenis-jenis
dari kuota, yaitu,
1) Kuota absolut atau unilateral,
yaitu kuota yang ditentukan sendiri
oleh suatu negara tanpa harus ada persetujuan dengan negara lain.
2) Kuota bilateral, yaitu kuota yang jumlahnya ditentukan atas
dasar perjanjian antara negara importir dan negara eksportir.
3) Kuota tarif, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan
mengornbinasikan sistem kuota dengan sistem tarif.
4) Mixing quota, yaitu kuota yang dikenakan pada impor bahan
baku tertentu di dalam negeri.
c. Subsidi dan Premi Ekspor
Subsidi diberikan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri
dari persaingan dengan barang impor. AkibaT pemberian
subsidi, maka harga jual dari barang yang dibuat oleh industri tersebut bisa
menjadi lebih murah daripada harga impor tanpatarif. Ini berarti industri dalam
negeri dapat bersaing dengan barang impor atau jika perbedaan hargafersebut
cukup besar yang membuat konsurnsi dalam negeri tidak ada yang membeli barang
impor.
d. Larangan Ekspor
Kebijakan pemerintah suatu Negara untuk rnelarang ekspor terhadap suatu produk. Ada beberapa pertimbangan kebijakan larangan
ekspor, meliputi aspek ekonomi maupun nonekonomi. Apabila produksi. beras dalam
negeri berlimpah dan perrnintaan beras meningkat, maka pemerintah perlu
mengambil kebijakan larangan ekspor beras. Hal ini ditujukan agar kebutuhan beras
di dalam negeri terpenuhi.
e. Larangan Impor
Larangan impor merupakan keijakan pemerintah suatu negara,
yang diberlakukan untuk menghindari barang-barang yang berbahaya bagi masyarakat.
f. Diskriminasi Harga/Dumping
Praktik diskriminasi harga secara internasional disebut dumping, yakni
menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah daripada harga di
dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi.
By: Muthia Firdha Ichsani
Sumber : http://usagisimiyuki.blogspot.com/2013/05/ekonomi-kelas-xi-ips-bab-4-perekonomian.html
Halo! Selamat Siang,
BalasHapusPerkenalkan sebelumnya, saya Elfira, dari Department Kemitraan Instaforex Company.
Kami ingin menawarkan kerjasama program afiliasi yang memungkinkan Anda mendapatkan $ 15-53 dari setiap lot pasar standar pelanggan Anda.
Jika Anda tertarik, silahkan hubungi saya dan saya akan memberikan rincian.
InstaForex memberikan semua mitra dengan peluang berikut:
- SUB-IB Program - menarik mitra dan mendapatkan komisi dari klien sub IB anda;
- jangkauan terluas materi promosi;
- konten gratis untuk situs web Anda;
- Statistik link referral canggih dalam Kabinet Mitra Anda;
- website siap pakai bebas untuk kenyamanan Anda;
- bonus kupon untuk mendorong pedagang;
- kampanye - "$ 500 Afiliasi Reward!";
- hadiah untuk mitra: undian dari gadget mobile (iPad, iPhone, Blackberry, atau Samsung Galaxy Tab);
- berbagai pilihan sistem pembayaran untuk account pengisian dan penarikan dana;
- dukungan dan pendekatan individu untuk setiap mitra.
Menjadi afiliasi sekarang dan mendapatkan materi informasi untuk situs web Anda dengan link afiliasi terintegrasi!
Kami akan senang untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan Anda.
Terima kasih atas perhatian yang diberikan, jika ada pertanyaan atau sudah melakukan pendaftaran, silahkan hubungi saya kembali.
Salam,
Elfira
Email:
Partners Department Instaforex.
InstaForex Group
Facebook: Elfiraifx
Skype: ElfiraIFX
WA: 08111779906
partners@mail4.instaforex.com