Kamis, 15 Januari 2015

PASAR INPUT DAN OUTPUT

A.      Pengertian Pasar Faktor Produksi (Pasar Input)
               Pasar input adalah pasar yang menyediakan faktor produksi. Terdiri dari pasar sumber daya alam/ tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Ciri – cirinya adalah:
1.      Berwujud kegiatan, tidak berwujud fisik.
2.      Permintaan dan penawaran dilakukan dalam jumlah besar.
3.      Jenis penawaran dan permintaan sesuai dengan produksi yang dihasilkan.
4.           Penawaran faktor produksi bisa berupa monopoli sementara permintaan    bersifat kolektif.
B.       Jenis-jenis Pasar Faktor Produksi[1]
1.      Pasar Sumber Daya Alam/ Tanah
               Faktor produksi tanah meliputi permukaan dan semua yang terkandung didalamnya. Balas jasa yang diterima adalah sewa. Harga dan jumlah permintaan tanah berbeda – beda karena perbedaan kesuburan, letak, dan banyaknya tanah yang digunakan.
               Permintaan tanah semakin lama semakin bertambah karena perkembangan industri begitu pesat. Masalahnya adalah persediaan tanah yang terbatas sementara permintaan selalu bertambah. Jadi, semakin tinggi permintaan semakin tinggi harga / sewa tanah, dan sebaliknya.
2.      Pasar Tenaga Kerja
         ·         Pengertian Pasar Tenaga Kerja
                     Pasar tenaga kerja merupakan aktivitas dari pelaku yang tujuannya mempertemukan para pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja. Sifat pasar tenaga kerja ditentukan oleh para pelaku tersebut. Pelaku – pelaku dalam pasar tenaga kerja antara lain penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja, dan pengelola atau penyelenggara bursa.
·           Permintaan Tenaga Kerja
                     Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan tertentu. Permintaan tenaga kerja datang dari rumah tangga produksi. Banyak sedikitnya permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan perubahan faktor – faktor lain yang memengaruhi permintaan tenaga kerja antara lain sebagai berikut.
1)        Perubahan Tingkat Upah
       Perubahan tingkat upah mempengaruhitinggi rendahnya biaya produksi perusahaan. Jika tingat upah mengalami kenaikan, maka biaya produksi juga akan meningkat, perusahaan akan mengurangi jumlah produksi yang mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan. Penurunan jumalah tenaga kerja sebagai sebagai akibat dari turunnya skala produksi disebut efek skala produksi.
       Jika tingkat upah naik dan barang modal tetap maka pengusaha menggunakan mesin sehingga pengguna tenaga kerja akan menurun. Pengurangan tenaga kerja yang dibutuhkan karena adanya penambahan pengunaan mesin disebut efek subtitusi tenaga kerja.
2)        Perubahan Permintaan Pasar terhadap Hasil–Hasil Produksi
       Jika permintaan produksi meningkat, produsen akan menambah produksinya. Penambahan jumalah produksi juga akan menambah jumlah tenaga kerja. Sebaliknya penurunan kegiatan produksi akan beraibat pada turunnya jumlah permintaan tenaga kerja.
                     3)    Harga Barang-Barang Modal
      Jika harga barang-barang modal turun akan mengaibatan harga jual produksi juga turun. Hal ini mengakibatkan permintaan bertambah besar dan produsen cenderung meningkatkan produksinya. Peningkatan kegiatan perusahan tersebut akan menambah permintaan tenaga kerja.
·           Penawaran Tenaga Kerja
       Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah terutama untuk jenis jabatan yang sifatnya kusus. Penawaran tenaga kerja ini datang dari masyarakat.
·           Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja
       Keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi apabila pada saat suatu tingat upah, pencari kerja menerima pekerjaan dan pengusaha bersedia mempekerjakan tenaga kerja tersebut.
3.      Pasar Modal
                   Pasar modal adalah tempat jual beli dana dan inventasi jangka panjang. Permintaan modal datang dari pengusaha dan penawaran datang dari pemilik modal. Balas jasa yang diterima pemilik modal adalah bunga. Tinggi rendahnya tingkat bunga modal dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut.
§      Permintaan dan penawaran modal dalam masyarakat
§      Kemunginan resiko hilangnya modal yang dipinjam
§      Kondisi perekonomian
§      Campur tangan pemerintah dalam penetapan tingkat bunga
4.      Pasar Faktor Produksi Kewirausahaan
     Kewirausahaan adalah inisiatif untuk mengkoordinir faktor – faktor produksi guna mencapai efisiensi maksimal, orangnya disebut wirausaha. Dalam menjalankan suatu uasaha selain faktor – faktor di atas diperlukan juga oarang yang mampu memimpin dan menjalankan usaha dengan baik. Seorang pengusaha adalah oraang yang mampu memanfaatkan faktor – faktor produksi tersebut agar dapat mengendalikan perusahaan dengan baik, mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, memperoleh keuntungan, dan berani menghadapi resiko.  
C.      Pengertian Pasar Produk (Pasar Output)
               Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).[2]
D.      Jenis – jenis Pasar Produk
               Pasar output (pasar produk)  dapat dibedakan menjadi 2 macam :
1.    Persaingan Sempurna
       Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
a.    Terdapat banyak pembeli dan banyak penjual
Tidak ada penjual atau pembeli yang mempunyai kekuatan sebagai price maker, sehingga harga yang terjadi akibat keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
b.    Barang yang diperjualbelikan sifatnya homogen (sejenis)
Barang yang diperjualbelikan merupakan barang substitusi bagi barang yang dijual oleh penjual lainnya, sehingga tidak terjadi ketergantungan kepada penjual tertentu, artinya pembeli bebas membeli kepada penjual manapun.
c.    Penjual bebas memasuki atau meninggalkan pasar
Penjual bebas membuka atau menutup usahanya di pasar manapun, karena mereka umumnya bukan sebagai produsen utama.
d.    Konsumen memiliki informasi tentang kondisi pasar
Penjual dan pembeli mengetahui informasi jumlah barang, kualitas barang, dan tingkat harga
e.    Faktor produksi bebas bergerak
Tidak ada produsen yang menguasai faktor produksi, sehingga faktor produksi bebas dimiliki dan dikelola oleh masyarakat.
f.     Tidak ada campur tangan pemerintah
Harga yang terjadi ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran, pemerintah tidak ikut campur dalam menentukan harga di pasar.
2.      Pasar Persaingan Tidak Sempurna
               Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan :
a.        Pasar Monopoli
                     Ciri-ciri pasar monopoli
1.        Hanya ada satu penjual/produksen yang menjual barang
2.        Tidak ada barang pengganti
3.        Produsen/penjual sebagai penentu harga (price maker)
4.        Ada hambatan bargi produsen/penjual memasuki pasar
5.        Tidak memerlukan biaya promosi
b.        Pasar Oligopoli
                     Ciri-ciri pasar oligopoli :
1.        Terdapat beberapa penjual/produsen
2.        Barangnya homogen tetapi berbeda corak (diferensiasi)
3.        Ada hambatan untuk memasuki pasar oligopoli
4.        Untuk memperbanyak penjualan diperlukan biaya promosi yang tinggi
c.         Pasar Monopolistik
                     Ciri-ciri pasar monopolistik :
1.        Terdapat banyak penjual
2.        Barangnya berfifat diferensiasi (sama tetapi mempunyai perbedaan)
3.        Penjual dapat mempengaruhi harga tetapi tidak mutlak
4.        Penjual bebas memasuki pasar monopolistik
5.        Diperlukan biaya promosi
d.        Pasar Monopsoni
                     Adalah pasar dimana hanya dikuasai oleh satu perusahaan/lembaga sebagai pembeli dengan penawaran dari sejumlah produsen/penjual, sehingga pihak pembeli berkuasa menentukan harga. Biasanya perusahaan pemegang monopsoni adalah perusahaan pemegang monopoli.
                     Misalnya : PT KAI sebagai monopoli dibidang angkutan kereta api, tetapi dia juga sebagai monopsoni dari berbagai peralatan kereta api.
e.         Pasar Oligopsoni
                     Adalah bentuk pasar yang dikuasai oleh beberapa perusahaan/lembaga sebagai pembeli. Misalnya : perusahaan penyedia jasa telekomunikasi adalah pembeli dari infratruktur telekomunikasi seluler
f.         Pasar Duopsoni
                     Adalah pasar dimana hanya dikuasi oleh dua perusahaan/lembaga sebagai pembeli.
E.       Hubungan Antara Pasar Input dan Output[3]
               Di dalam proses produksi, faktor produksi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi sebagai input (masukan) dalam proses produksi tersebut Untuk memproduksi suatu barang atau jasa, perusahaan memerlukan sumber atau faktor produksi. Hal ini berarti nilai produk yang dihasilkan tersebut tergantung dari nilai faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksinya. Keterkaitan antara nilai produk (output) dengan nilai faktor produksi (input) dalam proses produksi itu disebut fungsi produksi.

Pasar Persaingan Sempurna

PasarPersaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi(optimal) efesiensinya.
            Walaupun pasar sempurna tidak terwujud murni di dalam prakteknya, namun yang sangat penting adalah untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya.
CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
            Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar atau industry dimana terdapat banyak penjual dan pembeli dan setiap penjual ataupun pembeli adalah tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Adapun cirri-ciri pasar sempurna adalah sebagai berikut:
  1. Perusahaan adalah pengambil harga (tidak dapat mempengaruhi harga pasar).
  2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk sebuah industri.
  3. Menghasilkan barang serupa.
  4. Terdapat banyak perusahaan di pasar.
  5. Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar.

PERMINTAAN DAN HASIL JUALAN
            Di dalam menganalisis usaha suatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, ada dua hal yang harus diperhatikan:
  • Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
  • Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
            Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan,walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan. Akan tetapi sifat hasil penjualan adalah berbeda di antara pasar persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau dari sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen di pasar persaingan sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang produsen di pasar lainnya.

PERMINTAAN PASAR DAN PERUSAHAAN
            Perusahaan adalah sebagai pengambil harga, yaitu sebuah perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli di pasar yang akan menentukan harga pasar dan seorang produsen hanya menerima saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Hal ini menunjukkan seberapa banyak pun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia tidak dapat mengubah harga yang telah ditentukan pasar, karena jumlah yang diproduksikan hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjualbelikan di pasar.
HASIL PENJUALAN MARJINAL, RATA-RATA DAN TOTAL
  • Hasil Penjualan Rata-rata(AR)
            Kurva permintaan pada dasarnya digambarkan dengan tujuan untuk menjelaskan tentang jumlah permintaan terhadap suatu barang pada berbagai tingkat harga. Di samping itu, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan ia menunjukkan pula hasil penjualan rata-rata yang diterima produsen pada berbagai tingkat produksinya.
  • Hasil Penjualan Marginal(MR)
            Satu konsep mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuh diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjumlahan marginal(MRàMarginal Revenue), yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang diproduksinya. Dalam pasar persaingan sempurana berlaku kaedaan berikut harga = hasil penjualan rata-rata = hasil penjualan marginal.
  • Hasil Penjualan Total
            Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang diproduksinya dinamakan hasil penjualan total(TRàTotal Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknyan jumlah barang yang dijual perusahaan. Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik 0.
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
            Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukkan contoh angka tentang biaya produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini ditunjukkan (i) cara menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal (ii) cara menghitung hasil penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualan marginal dan (iii) menunjukkanmcara suatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
v  SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut:
  • Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
  • Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah paling maksimum.
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marginal(MR) sama dengan biaya marginal(MC) atau MR = MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah produksinya ketika MR > MC.
v  JUMLAH PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
Tabel 11.1
Jumlah produksi dan biaya produksi
Jumlah produksi
(1)
Biaya tetap
(2)
Biaya berubah
(3)
Biaya total
(4)
Biaya marginal
(5)
Biaya tetap rata-rata
(6)
Biaya berubah rata-rata
(7)
Biaya total rata-rata
(8)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0
100
180
240
280
300
380
530
780
1160
1700
100
200
280
340
380
400
480
630
880
1260
1800
100
80
60
40
20
80
150
250
380
540
-
100
50
33.3
25
20
17.7
14.3
12.5
11.1
10
-
100
90
80
70
60
63.3
75.7
97.5
128.9
170
-
200
140
113.3
95
80
80
90
110
140
180
Pada dasarnya data tersebut menjelaskan:
  • Dalam kolom(1) ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai.
  • Kolom(2) menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli input tetap ynga di gunakan dalam proses produksi.
  • Kolom(3) menunjukkan biaya tetap biaya berubah total yaitu semua biaya yang dibelanjakan untuk membeli input berubah (tenaga kerja).
  • Dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya berubah total diperoleh biaya total, yaitu seperti ditunjukkan dalam kolom (4).
  • Kolom (5) menunjukkan biaya marginal, yaitu tambahan biaya yang perlu dikeluarkan untuk menambah satu unit produks.
  • Kolom (6) menunjukkan biaya tetap rata-rata, yaitu biaya tetap dibagi dengan jumlah produksi.
  • Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah total dibagi jumlah produksi.
  • Biaya total ditunjukkan dalam kolam (8), biaya ini menunjukkan biaya per unit untuk menghasilkan barang.
Ciri-ciri kurva berbagai jenis biaya adalah:
  • Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tetapi setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepat.
  • Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
  • Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil.
  • Biaya berubah rata-rata , biaya total rata-rata dan biaya marginal mempunyai sifat yang sama. Pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi apabila produksi ditambah.
v  JUMLAH PRODUKSI DAN HASIL PENJUALAN
Tabel 11.2
Produksi dan Penjualan (ribu rupiah)
Jumlah produksi (Q)
(1)
Harga (P)
(2)
Hasil penjualan total (TR = PxQ)
(3)
Hasil penjualan total rata-rata (AR)
(4)
Hasil penjualan marginal (MR)
(5)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
-
150
300
450
600
750
900
1050
1200
1350
1500
-
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
-
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
Data dan informasi yang digambarkan adalah sebagai berikut:
  • Data dalam kolom (1) menggambarkan jumlah produksi yang dapat dicapai.
  • Kolom (2) menunjukkan tingkat harga barang yang diproduksi. Harga seunit tetap Rp.150 ribu karena produsen tersebut berada di pasar persaingan sempurna.
  • Kolom (3) menunjukkan hasil penjualan total yang akan diterima produsen pada berbagai tingkat produksi.
  • Kolom (4) menunjukkan hasil penjualan rata-rata. Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga adalah tetap, walaupun jumlah produksi yang dilakukan
  • Kolom (5) menunjukkan hasil penjualan marginal, yaitu tambahan hasil penjualan yang disebabkan oleh pertambahan seunit barang yang dijual. Oleh karena harga adalah tetap, maka hasil penjualan marginal adalah sama dengan tingkat harga.
v  MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM
            Telah dinyatakan bahwa terdapat dua cara untuk menentukan tingkat produksi yang memaksimumkan untung tersebut: (i) dengan menggunakan pendekatan biaya total dan hasil total dan (ii) dengan menggunakan pendekatan hasil marginal.
  • Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Cara ini merupakan cara paling mudah untuk menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan. Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah:
  • Membandingkan hasil penjualan totaldan biaya total pada setiap tingkat produksi.
  • Menentukan tingkat produksi di man hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling maksimum.
GRAFIK PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
            Grafik pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan dua cara, yaitu:
  • Dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total
  • Dengan grafik yang menunjukkan biaya marginal dan hasil penjualan marginal.
v  PENDEKATAN BIAYA TOTAL HASIL PENJUALAN TOTAL
Kurva TC (biaya total) dan TR(hasil penjualan total) dibuat berdasarkan data yang terdapat dalam table 11.1 dan 11.2. kurva TC bermula di atas kurva TR dan ini terus berlangsung sehingga tingkat produksi hamper 2 unit. Keadaan di mana kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Pada waktu produksi mencapai di antara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR dan ini menggambarkan bahwa perusahaan memperoleh keuntungan.
v  PENDEKATAN BIAYA MARGINAL-HASIL PENJUALAN MARGINAL
Kegiatan perusahaan mencapai keuntungan maksimum apabila pada jumlah produksi tercapai keadaan di mana MC=MR. Dengan demikian perusahaan mencapai keuntungan maksimum apabila produksi adalah 7 unit.
Walaupun setiap perusahaan akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tidaklah berarti bahwa setiap perusahaan akan selalu mendapat untung dalam kegiatannya. Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan:
  • Mendapat untung yang luar biasa
  • Mendapat untung normal
  • Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
  • Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.

BIAYA MARGINAL DAN KURVA PENAWARAN
            Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan perkaitan diantara harga suatu barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Dalam bagian ini akan diterangkan bahwa semenjak ia memotong kurva AVC, kurva biaya marginal (MC) dari suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna adalah merupakan kurva penawaran dari perusahaan tersebut. Ada dua kurva penawaran yaitu kurva penawaran perusahaan dan kurva penawaran industri.
OPERASI PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
            Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu yang di dalam jangka pendek tidak dapat dilakukan. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor produksi yang di dalam jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini menyebabkan perusahaan tidak lagi mengeluarkan biaya tetap, semuanya adalah biaya berubah. Apabila suatu perusahaan tidak dapat menutupi biaya berubahnya, ia tidak akan membubarkan usahanya, tetapi hanya akan menghentikan kegiatan produksinya.perubahan lain yang mungkin berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja dan kenaikan harga-harga umum. Perubahan ini akan mempengaruhi biaya produksi di setiap perusahaan.
Dengan adanya kemungkinan untuk membuat penyesuaian-ppenyesuaian tersebut keadaan dalam perusahaan dan industri akan mengalami perubahan, dua hal yang harus diperhatikan:
  • Keadaan yang wujud apabila permintaan bertambah
  • Keadaan yang wujud apabila permintaan berkurang.
v  PERUBAHAN AKIBAT KENAIKAN PERMINTAAN
v  PERUBAHAN YANG DIAKIBATKAN KEMOROSOTAN PERMINTAAN
v  KEUNTUNGAN JANGKA PANJANG
            Di dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntungan yang luar biasa(melebihi normal). Keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.
            Dalam keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang sementara. Kerugian mendorong  beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industri tersebut.
             hal tersebut menunjukkan bahwa di dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung untuk memperoleh keuntungan normal saja.

KURVA PENAWARAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
            Perubahan-perubahan biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruhi kurva penawaran. Berdasarkan kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, kurva penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk yaitu:
  • Biaya jangka panjang yang tidak berubah
  • Biaya jangka panjang yang semakin meningkat
  • Biaya jangka panjang yang semakin menurun

KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PERSAINGAN SEMPURNA
v  PERSAINGAN SEMPURNA MEMAKSIMUMKKAN EFISIENSI
            Arti efesiensi dalam analisis ekonomi. Sumber-sumber daya digunakan secara efesien apabila:
  • Seluruh sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan.
  • Corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat corak penggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran rakyat.
            Pengertian efisiensi yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.
  1. Efesiensi produktif. Untuk mencapai efesiensi produktif harus dipenuhi syarat (i) untuk setiap tingkat produksi, biaya yang di keluarkan adalah yang paling minimum.(ii) industri secara keseluruhan harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang paling rendah.
  2. Efisiensi alokatif, alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut: harga setiap barang sama dengan biaya marginal untuk memproduksikan barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai di mana harga = biaya marginal.
v  KEBEBASAN BERTINDAK DAN MEMILIH
            Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolongan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi yang semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatan dan memilih pekerjaan yang disukainya.
            Dalam pasar yang bebes tidak seorang pun  mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, eefesiensilah yang menjadi faktor yang menentukan pengalokasiannya.
v  BEBERAPA KRITIK TERHADAP PERSAINGAN SEMPURNA
            Beberapa kelemahan pasar persaingan sempurna antara lain:
  • Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
  • Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
  • Membatasi pilihan konsumen
  • Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
  • Distribusi pendapatan tidak selalu merata



CREATED BY : Fahmi Prayenka (UCOKKK)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar